Comeback Dramatis Rinov/Pitha! Indonesia Pesta Kemenangan 5-0 atas Inggris!

Ludus01

1
0
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan Rory Easton/Alex Green 21-11, 21-11 (Foto: PBSI)

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan Rory Easton/Alex Green 21-11, 21-11 (Foto: PBSI)

LUDUS - Indonesia membuka langkah di Piala Sudirman 2025 dengan penuh gemilang. Tak hanya sapu bersih 5-0 atas Inggris, laga ini juga dihiasi drama mendebarkan di partai penutup. Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari, yang sempat tertinggal 15-19 di game ketiga, menunjukkan mental baja dan membalikkan keadaan, memastikan pesta kemenangan sempurna untuk tim Merah Putih di laga pembuka Grup D Piala Sudirman 2025.

Tim bulu tangkis Indonesia memulai langkah di Piala Sudirman 2025 dengan penuh percaya diri. Bermain di Xiamen Olympic Sports Center, Cina, Minggu (27/4), sejak partai pertama, dominasi Indonesia sudah terasa. Ganda putra andalan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tampil garang di lapangan. Mereka menundukkan pasangan Inggris, Rory Easton dan Alex Green, dua game langsung dengan skor meyakinkan 21-11, 21-11. Indonesia langsung memimpin 1-0.  Ludus.id merangkum pernyataan para pemain yang dikirimkan oleh tim Media PBSI.

“Pertandingan ini berjalan dengan lancar meskipun tadi saya beberapa kali melakukan kesalahan sendiri tapi alhamdulillah baik di gim pertama maupun kedua kami bisa mengontrol jalannya pertandingan. 

Kondisi lapangan tetap ada menang dan kalah angin tapi berkurang dibanding saat latihan kemarin. Shuttlecock cukup berat jadi kami harus mengeluarkan ekstra tenaga. Tadi beberapa kali kami harus melalui rally-rally yang tidak mudah. 

Tegang pasti ada di setiap turnamen apalagi ini Piala Sudirman dan kami tampil pertama tapi kami sudah bisa mengatasinya. Walau belum terlalu in tapi kami cukup puas dengan hasil ini. 

Kami harus mengurangi kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal bila sedang di angka kritis.”

— Fajar Alfian —

“Cukup di luar prediksi, Inggris menurunkan mereka. Kami berpikir ganda yang turun adalah Hemming/Van Leeuwen yang bermain baik di Swiss Open lalu. Setelah line up keluar, kami sempat melihat video permainan mereka termasuk saat melawan junior kami Joaquin/Al Farizi. Mereka punya pertahanan yang cukup rapat dan pukulan serang yang lumayan. 

Awalnya kaget karena jarang sekali bermain pertama di turnamen beregu tapi kami harus siap apapun kondisinya. Apalagi sekarang order of play tidak ada pakemnya, semua tergantung referee.”

–Muhammad Rian Ardianto–

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi menang atas Abbygael Harris/Lizzie Tolman 21-8, 21-13 (Foto: PBSI)

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi menang atas Abbygael Harris/Lizzie Tolman 21-8, 21-13 (Foto: PBSI)

Laju kemenangan berlanjut di partai kedua. Kali ini, giliran ganda putri Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang menunjukkan kekompakan. Mereka menang mudah atas Abbygael Harris/Lizzie Tolman, 21-8, 21-13, memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0.

“Alhamdulillah kami bisa bermain dengan baik walaupun kami belum tahu permainan lawan seperti apa. Tadi kami juga mencoba menyesuaikan kondisi lapangan dan shuttlecock. Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan saat latihan hanya perlu adaptasi ketika shuttlecock nya baru lumayan kencang tapi kalau sudah terus dipakai rally semakin lambat lajunya. 

Ini debut kami di Piala Sudirman, pasti berkesan dan akan jadi kenangan selamanya apalagi kami bisa menang hari ini dan menyumbang poin untuk Indonesia. Sangat senang. 

Pertama kali kak Karel (Mainaky) di belakang kami pasti beda dengan kak Titin (Nitya Krishinda Maheswari) dari gaya bicara, penyampaian strategi dan cara menyemangatinya. Tapi kami bisa klop dengan kak Karel, baik di dalam maupun luar lapangan.”

–Amallia Cahaya Pratiwi– 

“Di gim kedua lawan mencoba mengubah permainan, mereka banyak melakukan variasi. Mengatur pukulan tidak hanya smash kencang. Itu cukup menyulitkan tapi alhamdulillah kami bisa mengantisipasinya. 

Di turnamen beregu pasti vibesnya berbeda dengan peroangan. Secara mental harus benar-benar siap bila dipercaya untuk turun”

–Febriana Dwipuji Kusuma–

Moh. Zaki Ubaidillah mengalahkan Nadeem Dalvi 21-10, 21-14 di partai ketiga (Foto: PBSI)

Moh. Zaki Ubaidillah mengalahkan Nadeem Dalvi 21-10, 21-14 di partai ketiga (Foto: PBSI)

Tunggal putra muda, Moh Zaki Ubaidillah, menambah keunggulan di partai ketiga. Bermain dengan penuh percaya diri, Zaki mengalahkan Nadeem Dalvi dengan skor 21-10, 21-14. Indonesia pun mengunci kemenangan lebih awal di laga ini.

“Yang paling disyukuri adalah saya bisa mengatasi ketegangan di awal-awal gim pertama. Ini pertama kali saya main di Piala Sudirman dengan hawa yang benar-benar berbeda, ini semua pemain top yang sedang bertanding jadi membuat ingin menangnya lebih lagi. Setelah poin 11 gim pertama saya baru bisa mulai lebih enjoy mainnya lalu berlanjut ke gim kedua.

 Dua hari lalu sudah diberitahu pelatih bahwa saya akan main lawan Inggris tapi kepastiannya baru malam tadi. Dengan masuk tim Piala Sudirman saja saya tidak menyangka, ini langsung dipercaya main pasti deg-degan. Tapi saya ada tanggung jawab untuk menyumbang poin untuk tim. 

Di pertandingan seperti ini, saya harus belajar untuk lebih tenang lagi. Tadi di gim kedua lawan lumayan lebih rapat karena lawan sudah membaca permainan saya. Saya pun coba mengubah tempo, tidak memaksa bermain cepat terus. Pukulan pun lebih divariasikan.”

Moh Zaki Ubaidillah–

Tanpa banyak kesulitan, Ester Nurumi Tri Wardoyo mengalahkan Freya Redfearn dengan skor 21-12, 21-10 (Foto: PBSI)

Tanpa banyak kesulitan, Ester Nurumi Tri Wardoyo mengalahkan Freya Redfearn dengan skor 21-12, 21-10 (Foto: PBSI)

Di sektor tunggal putri, Ester Nurumi Tri Wardoyo yang menggantikan Gregoria Mariska Tunjung—yang tengah beristirahat karena vertigo—turun membawa misi menjaga momentum. Tanpa banyak kesulitan, Ester mengalahkan Freya Redfearn dengan skor 21-12, 21-10, sekaligus membawa Indonesia unggul 4-0.

“Puji Tuhan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan menyumbang poin untuk Indonesia. Untuk permainan tadi, di awal gim pertama poinnya sempat mepet karena saya merasa permainan saya belum terlalu in tapi setelah interval permainan saya bisa membaik dan itu terus sampai akhir gim kedua. 

Tadi saat masuk lapangan tim sudah unggul 3-0, saya mau ucap terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah menang. Saya juga ingin menang jadi masih sedikit tekanan yang terasa tadi, sempat tegang tapi saya bisa mengatasinya. 

Evaluasi dari pertandingan hari ini saya harus lebih tenang, tadi ada beberapa kesempatan saya terlalu terburu-buru. Kondisi lapangan semua ok hanya ada silau sedikit kalau ambil bola atas di sisi kanan baik gim pertama maupun kedua.”

–Ester Nurumi Tri Wardoyo–

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengalahkan Callum Hemming/Estelle Van Leeuwen 21-15, 15-21, 21-19 dengan penuh dramatis (Foto: PBSI)

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengalahkan Callum Hemming/Estelle Van Leeuwen 21-15, 15-21, 21-19 dengan penuh dramatis (Foto: PBSI)

Laga terakhir menjadi partai paling menegangkan. Pasangan Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari, yang turun di sektor ganda campuran, menghadapi ujian berat dari pasangan Inggris Callum Hemming dan Estelle Van Leeuwen. Rinov/Pitha memenangi game pertama 21-15, namun kehilangan ritme di game kedua yang berakhir 15-21. Di game ketiga, drama tersaji saat mereka tertinggal 15-19. Namun dengan semangat pantang menyerah, mereka membalikkan keadaan dan menutup pertandingan dengan kemenangan 21-19. Poin kelima pun resmi diamankan! Indonesia 5 dan 0 untuk Inggris.

“Bukan permainan yang saya inginkan, sulit untuk keluar dari tekanan terlihat jelas di permainan saya tadi. 

Di akhir-akhir saya bisa berani lagi karena ada Rinov, pelatih di belakang dan pastinya ada tim yang selalu membantu dan support, saya bersyukur juga berterima kasih. 

Saya juga ada adaptasi dengan bola yang belum maksimal. Tapi itu bukan alasan karena Rinov dan lawan juga bermain dengan bola yang sama. 

Tadi saya hanya berpikir selama mereka belum 21 masih ada kesempatan. Tidak ada yang tidak mungkin.”

–Pitha Haningtyas Mentari– 

“Saat tertinggal di poin kritis game ketiga, kami hanya fokus bagaimana terus menurunkan bola dan lebih nothing to lose, mencoba untuk lepas dari tekanan mereka. 

Mereka memang pasangan yang bagus dan hari ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya penampilannya. Mereka juga tampil sangat lepas. 

Strategi mereka memang terus memaksa Tari ke belakang. Itu yang paling menyulitkan.”

–Rinov Rivaldy–

Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Indonesia untuk menatap laga-laga berikutnya di fase grup. Selanjutnya, Indonesia dijadwalkan menghadapi India pada Selasa (29/4), sebelum meladeni Denmark dua hari kemudian.

Perjalanan masih panjang, tapi langkah pertama Indonesia di Piala Sudirman 2025 sudah lebih dari sekadar meyakinkan. Semangat terus, Merah Putih!

Rekap Hasil Indonesia vs Inggris:

  1. Ganda Putra: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Rory Easton/Alex Green 21-11, 21-11
  2. Ganda Putri: Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi vs Abbygael Harris/Lizzie Tolman 21-8, 21-13
  3. Tunggal Putra: Moh. Zaki Ubaidillah vs Nadeem Dalvi 21-10, 21-14
  4. Tunggal Putri: Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Freya Redfearn 21-12, 21-10
  5. Ganda Campuran: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Callum Hemming/Estelle Van Leeuwen 21-15, 15-21, 21-19


APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!