.jpeg%3F2025-05-27T09%3A19%3A43.914Z&w=3840&q=100)
LUDUS - Satu ketukan palu di Senayan, empat pemain perempuan di Eropa bersiap mengganti warna benderanya. Dari merah-putih Belanda, menuju merah-putih Indonesia.
Di ruang rapat Komisi X dan Komisi III DPR RI, Senin (26/5), keputusan penting itu diketok tanpa banyak debat. Naturalisasi empat pesepakbola muda disetujui—cepat, tapi mengguncang arah sejarah sepak bola putri Indonesia. Iris Joska de Rouw, Felicia Victoria de Zeeuw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon, resmi memasuki jalur menuju status warga negara Indonesia. Usia mereka masih sangat muda, sebagian bahkan belum genap dua puluh. Tapi di kaki dan semangat mereka, tersimpan janji masa depan.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tak menutupi rasa terima kasihnya. “Alhamdulillah. Saya mengapresiasi dan salut atas keputusan cepat anggota dewan yang terhormat,” ujarnya. “Naturalisasi ini bukan hanya soal paspor, tapi soal harapan. Soal langkah besar yang kita ambil bersama untuk sepak bola putri.”
Setelah disetujui DPR, proses hukum akan berlanjut ke rapat paripurna, lalu pengajuan ke Sekretariat Negara demi mendapatkan Keputusan Presiden (Keppres). Jika semua berjalan lancar, empat pemain yang mengisi tiap lini — kiper, bek, gelandang, dan striker — akan bersumpah menjadi bagian dari Indonesia.
Dan mereka datang bukan sekadar untuk mengisi kuota. Mereka datang sebagai jawaban dari rencana besar PSSI: mengantar timnas putri ke babak baru. Tahun 2025 padat: Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, semifinal ASEAN Women Championships 2025, hingga SEA Games Thailand 2025. Nama-nama itu—Iris, Felicia, Isa, Emily—akan menjadi bagian dari pasukan Garuda Pertiwi yang menatap semua ajang itu tanpa gentar.

Pelatih Satoru Mochizuki, arsitek keberhasilan di Piala AFF 2024, kini punya lebih dari sekadar target turnamen. Ia diberi misi membangun tim yang bisa bersaing di Asia dan dunia. Masuk 50 besar FIFA, tembus 10 besar Asia, selalu lolos Piala Asia, hingga meraih mimpi besar ke Piala Dunia Wanita FIFA 2035.
PSSI tidak melupakan akar. "Kami tetap memperhatikan pembinaan dan kompetisi putri. Piala Pertiwi U-14 dan U-16 tetap berjalan tiga tahun ke depan," kata Erick. “Liga putri bergulir 2027. Naturalisasi ini langkah strategis, bukan jalan pintas.”
Indonesia berada di Grup D pada Kualifikasi Piala Asia 2026, bersama Taiwan, Kirgistan, dan Pakistan. Turnamen akan berlangsung 23 Juni–5 Juli 2025 di Jakarta. Targetnya tegas: jadi juara grup, dan untuk pertama kalinya menembus putaran final Piala Asia Wanita di Australia.
Empat nama. Empat harapan. Dan satu ketukan palu yang mungkin akan dikenang sebagai awal perubahan besar dalam sejarah Garuda Pertiwi.
Data Pemain Naturalisasi Timnas Putri:
1- Nama Lengkap : Iris Joska de Rouw
* Tempat dan Tanggal Lahir : Rotterdam, 21 April 2005 (usia 20 tahun)
* Klub saat ini : Sparta Rotterdam
* Level Kompetisi : Tier 2 Belanda
* Posisi : Penjaga Gawang
* Tinggi : 174 cm
* Berat : 68 kg
2- Nama Lengkap : Felicia Victoria de Zeeuw
* Tempat dan Tanggal Lahir : Delft, 19 Januari 2006 (usia 19 tahun)
* Klub saat ini : ADO Den Haag
* Level Kompetisi : Tier 1 Belanda
* Posisi : Gelandang Serang
* Tinggi : 170 cm
* Berat : 60 kg
3- Nama Lengkap : Isa Guusje Warps
* Tempat dan Tanggal Lahir : Veldhoven, 3 Juni 2005 (usia 20 tahun)
* Klub saat ini : NAC Breda
* Level Kompetisi : Tier 1 Belanda
* Posisi : Penyerang Sayap
* Tinggi : 176 cm
* Berat : 68 kg
4- Nama Lengkap : Emily Julia Frederica Nahon
* Tempat dan Tanggal Lahir : Oegstgeest, 17 Mei 2007 (usia 18 tahun)
* Klub saat ini : ADO Den Haag
* Level Kompetisi : Tier 1 Belanda
* Posisi : Bek Tengah
* Tinggi : 174 cm
* Berat : 65 kg
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!